Mungkinkah
waktu berjalan mundur? ataukah waktu hanya berlalu sekali dalam hidup kita?
Sekali kita melaluinya, maka akan menjadi sejarah masa lampau yang tak mungkin
kita mengubahnya kembali. Jika benar ada mesin waktu yang mampu mengirimkan
kita ke masa lampau, tentunya kita semua mempunyai sebuah keinginan untuk
mengunjungi beberapa zaman yang mungkin sekarang hanya kita dengar lewat
buku-buku sejarah.
Tapi
benarkah suatu saat manusia berhasil menciptakan mesin waktu? yup, pertanyaan
ini tentu saja sulit untuk diperoleh jawaban yang memuaskan.
Sebelum
banyak orang mengerti teori relativitas umum Einsten, perjalan waktu sering
dikait-kaitkan dengan hal2 ghaib, mistik, dan sihir.
Cerita tsb
disusun menjadi sebuah buku sekitar tahun 1550 Masehi, jelas ini tidak ditulis
berdasarkan teori relativitas umum Einstein yang baru dipublikasikan tahun
1915. Prinsip kembali ke masa lalu adalah dengan masuk ke lorong waktu yg lebih
lambat dari waktu yg lebih cepat. Perbedaan waktu tsb melempar segala sesuatu
ke masa lalu.
Seperti
diungkap dalam teori lubang cacing (Worm Hole), tentu saja kita tidak dapat
mundur lebih jauh sebelum tercipta gerbang waktu antara kedua kecepatan waktu
yang berbeda tsb. Salah satu bentuk dari mesin waktu seperti ini adalah
terowongan yg menghubungkan dua buah atau lebih black hole.Pada tahun 1957,
Jhon Wheeler menyebut terowongan ini dengan istilah lubang cacing (Worm Hole).
Ide
menggunakan black hole dalam teori Wheeler tsb sebenarnya tidak cukup aman. Hal
ini didasarkan pada kenyataan bahwa orang yang mendekati black hole harus
sangat elastis atau akan tercabik-cabik dan hancur oleh tarikan gravitasinya yg
dasyat. Batas ketahanan tubuh fisik manusia normal adalah tujuh kali gravitasi
bumi, diatas nilai ambang tsb maka fungsi organ tubuh akan terpengaruh. Lalu,
supaya perjalan waktu ini lebih aman, digunakanlah ide untuk menggunakan zarah
yang dapat mengurangi efek tarikan gravitasi, sehingga orang yg hendak berjalan
melintasi waktu berada pada daerah dengan gravitasi yang aman. Penemuan paling
mutahir menunjukkan bahwa black hole juga dapat muncul pada level zarah2
subatomik. Tentu saja implementasinya untuk mesin waktu jauh lebih sulit karena
tubuh manusia harus dipecah2, dikirim, dan kemudian disusun kembali di tempat
tujuan.
Berdasarkan
penemuan tsb, Michael Crichton, penulis Jurasic Park, menulis sebuah karya
dalam bentuk novel fiksi ilmiah berjudul Timeline yg terbit pada tahun 1999.
Jika,
andaikata, kita berhasil menciptakan mesin waktu, trus kita kembali ke masa
lalu, kemudian kita membunuh orang tua kita sebelum kita dilahirkan, apakah
sejarah akan berubah? Jika sejarah berubah, tentu kita tidak pernah akan lahir
di Dunia ini dan tidak mungkin kembali kemasa lalu untuk membunuh orang tua
kita sendiri. Secara keseluruhan, pertanyaan tsb menjadi tidak benar dan
menjadi sebuah paradoks. Untuk menjawab permasalah tsb, para fisikawan memiliki
dua pendapat Pertama, Sejarahlah yg konsisten, apapun yang kita lakukan setelah
kembali ke masa lalu, kita tidak akan bisa mengubah sejarah.
Kedua, Ada
dunia lain yg bersifat paralel dengan dunia kita, yang mempunyai sejarah
alternatif. Apapun yg kita lakukan pada dunia yg kita kunjungi tsb tidak
mengubah sejarah pada dunia asal kita.
Para
fisikawan barat cenderung setuju dengan sejarah alternatif, krn mereka percaya
bahwa semua orang mempunyai kebebasan bertindak sehingga tidak terpengaruh oleh
nasib yg digariskan.
Salah satu
Ekspresimen Mesin Waktu dengan Manusia yang dilakukan oleh DR Vadin A Cernobrov
dari Rusia. Ekpresimen ini kurang berhasil dikarenakan kekurangan energi untuk
mengoperasikannya
Sikap
pesimis ditunjukkan oleh ilmuwan yg dianggap paling brilian setelah Albert
Einstein, yaitu Stephen Hawking. Dalam catatan kuliah publiknya beliau
mengatakan, “Jika di masa depan manusia dapat kembali ke masa lalu, kenapa kita
tidak pernah menemukan satu pun penjelajah waktu tsb?’ Meskipun nantinya kita
berhasil menciptakan mesin waktu, kita masih mempunyai satu kendala lagi, yaitu
keterbatasan energi yg digunakan untuk mengoprasikan mesin waktu itu sendiri.
Sampai saat ini permasalahan kebutuhan jumlah energi yg sangat besar utk mesin
waktu blm sepenuhnya terpecahkan.
mungkinkah
mesin waktu benar-benar berhasil diciptakan dengan sempurna oleh manusia pada
suatu saat nanti?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar